Kisah Taubat Hercules, Preman Tanah Abang Yang Dibacok Dan Ditembak Ratusan Kali Tapi Tidak Mati
Perjalanan panjang Hercules menuju pertobatan telah menjadi inspirasi bagi masyarakat. Ia menceritakan kisah hidupnya yang telah mengalami berbagai cobaan buruk hingga hubungan dekatnya dengan Gus Miftah.
Diadaptasi dari NU Online, nama asli Hercules adalah Rosario de Marshall. Dia adalah seorang gangster dan broker politik dari Timor Timur.
Karier Hercules juga cukup berliku. Ia adalah seorang porter untuk Angkatan Darat Indonesia atau TNI-AD selama integrasi Timor Timur. Kini, ia fokus belajar agama di usia tuanya.
Hercules mengatakan kepada saya bahwa dia telah menjalani kehidupan yang sulit dan berbahaya. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Hercules mengatakan dia telah dibacok ratusan kali. Dia juga ditembak di bagian matanya. Namun, dia masih hidup meskipun semua kekerasan brutal yang menimpanya.
Menurutnya, Tuhan tidak membiarkan dia mati. Karena itu, ia masih bisa bertahan meski telah dibacok ratusan kali hingga ditembak.
"Karena belum waktunya, makanya saya tidak mati. Padahal sudah ratusan orang menikamnya. Yang di atas tidak mengizinkan," kata Hercules.
Hercules juga menceritakan bagaimana matanya dirusak oleh tembakan. Dia mengatakan mata kanannya ditembak dari jarak satu meter.
Akibatnya, mata kanannya terluka dan sedikit masuk ke dalam. Tak hanya itu, ia juga menceritakan tentang penusukan yang dialaminya.
Hercules pernah dipukuli oleh ratusan orang. Saat pemukulan, mereka semua membawa arit dan samurai yang mengenai tubuhnya.
Dalam kesempatan ini, Hercules juga menjelaskan kedekatannya dengan Gus Miftah. Ia belajar agama dari pemimpin muda Nahdlatul Ulama (NU).
Saking dekatnya, Hercules bahkan memanggil Gus Miftah dengan sebutan "Abah". Belum lama ini ia juga berkunjung ke rumah Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faisal Zaini didampingi Gus Miftah, Gus Ipang (cicit KH M Hasyim Asy'ari) dan Ustadz Yusuf Mansyur.
"Tadi, Abah (Gus Miftah) menelepon kalau mau ke rumah Sekjen. Saya tanya apa bisa ikut atau tidak. Dia bilang boleh, akhirnya saya bisa ke sini," jelas Hercules.
Sejak bertobat, Hercules mengaku memiliki kebiasaan yang berbeda. Dia selalu memberi makan ratusan anak yatim dan sering berpuasa.
Setiap Senin sampai Kamis, Hercules berpuasa. Kemudian pada hari Jumat, ia akan mengundang 250 hingga 300 anak yatim ke rumahnya.
"Kita hidup sementara. Kalau ibarat tangan kotor, tangan saya sudah sangat kotor sekali. Umur kita tidak lama. Apalagi yang bisa kita lakukan," kata Hercules bijak.
Sementara itu, Gus Miftah juga memberikan pandangannya tentang perjalanan pertobatan Hercules. Dia menganggap sosok Hercules besok di akhirat adalah penyelamatnya di hadapan pengadilan Tuhan.
"Kalau saya tidak masuk surga, Maung Hercules akan menjemput saya, itu guru saya. Tolong masukkan ke surga," kata Gus Miftah.
Posting Komentar
Posting Komentar