Benarkah jika anak tidak diaqiqahi, orang tua tidak mendapatkan syafaat? Simak penjelasannya
Anak adalah salah satu anugerah terindah dari Tuhan, oleh karena itu orang tua pada umumnya bersyukur ketika bidadari kecilnya datang ke dunia.
Ketika seorang anak lahir, sebagian umat Islam juga akan melaksanakan aqiqah untuk anak mereka yang baru lahir di tengah-tengah keluarga mereka.
Lalu apakah semua muslim harus menyelenggarakan aqiqah ketika anaknya lahir? Dan benarkah jika anak tidak diaqiqah, orang tua tidak mendapatkan syafaat?
Buya Yahya menjelaskan jawabannya sebagai berikut.
“Aqiqah itu sunnah. Ada kesepakatan dari 4 madzhab. Tidak ada yang mengatakan aqiqah itu wajib,” kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, selama tidak dikatakan bahwa aqiqah tidak wajib, maka jika riwayatnya benar, pasti akan dijelaskan.
“Jadi para ulama menjelaskan, maksudnya bukan berarti orang ini tidak bisa mendapatkan syafaat anak, bukan,” kata Buya.
"Wong tidak wajib menghalangi. Itu dosa yang menghalangi. Jadi aqiqah tidak wajib. Kalau tidak mampu tidak masalah. Anak tetap bisa memberikan syafaat," sambungnya.
"Jangankan orang miskin, orang kaya juga disebut sunnah. Orang yang meninggalkan sunnah tidak haram. Selama tidak haram, tidak menghalangi kebaikan," jelas Buya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa ketika memotivasi orang untuk aqiqah, sebaiknya jangan menakut-nakuti orang.
“Itu sunnah, ya sunnah. Hanya saja kalau mampu tapi tidak ngehaqiqahi itu keterlaluan sekali. Tidak bersyukur punya anak seperti itu. Syukuri nikmat anak agar Tuhan selalu terlalu keras ada berkah seperti itu. ulama tidak mengatakan ancaman seperti itu. Tidak," jelas Buya.
“Sunnah itu sunnah. Tidak menjadi kewajiban kecuali jika Anda bernazar. Nah, ini mengapa berbeda. Itu pun jika Anda bernazar, itu tidak berarti itu halangan. Itu tetap nazar yang berdosa. dari sisi itu. Tapi anak masih bisa bersyafaat untuk bapak. Doa bisa sampai ke bapak. Itu saja," kata Buya Yahya.
Posting Komentar
Posting Komentar