Kisah 2 Balita Dibuang Ibunya, 2 Hari Tidur di Rumah Kosong, Hanya Pakai Popok dan Kaos, Badan Penuh Memar
Nasib sial menimpa dua anak, ANd (5) dan JNd (2).
Keduanya ditinggalkan orang tuanya dan ditemukan warga di sebuah rumah kosong di Desa Fontein, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (11/5) sekitar pukul 03.00 WITA dini hari.
Warga yang menemukan kedua balita tersebut kemudian membawa mereka ke pos pengamanan di posko Kanaan dan bertemu dengan Bripka Marlon Tanamal, anggota Polres Kupang Kota yang sedang berjaga.
Diketahui, kedua anak ini merupakan anak dari DNAN (26), warga Desa Kuanino, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
"Kedua anaknya sudah beberapa hari ditinggal ibunya di lokasi," kata Bripka Marlon Tanamal kepada wartawan di Kupang, Selasa (11/5).
Marlon mengatakan, saat ditanya polisi, bocah itu mengaku dan adiknya berjalan menuju sebuah rumah kosong hingga ditemukan warga.
Sedangkan ibu sudah meninggalkan rumah sejak pukul 22.00 WITA.
Dua balita bertelanjang kaki, ada memar
Mereka juga mengaku sudah dua hari berada di rumah kosong itu karena ditinggal ibu mereka.
Kedua anak ini ditemukan dalam kondisi menyedihkan karena tidak terawat.
Mereka hanya mengenakan kaos dan popok. Bocah JNd itu bahkan hanya mengenakan kemeja kuning dan pampers.
Kondisi kaki kedua anak itu penuh luka. Sementara itu, terdapat memar di wajah dan tubuh AND.
Saat polisi menanyakan alamat rumah, kedua bocah itu bingung karena tidak ingat alamatnya.
Begitu juga dengan nama orang tuanya. Dan hanya hapal bahwa nama ibunya adalah Dewi.
Bripka Marlon kemudian membawa mereka ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk mendapatkan perawatan medis karena terdapat luka dan bengkak di wajah mereka.
Mengaku dianiaya ibunya
Bripka Marlon sempat membawa kedua bocah itu ke sebuah rumah kosong di bekas rumah makan Palembang di dekat bekas kantor Bank Indonesia di Fontein Village (lokasi awal ditemukannya kedua bocah itu) untuk mencari orang tua mereka namun tidak ditemukan.
Dewi, sang ibu saat dihubungi melalui ponselnya, ternyata sedang berkumpul dengan rekan-rekannya di sekitar Pasar Oebobo, Desa Fatululi.
Sementara itu, EB (46) yang merupakan teman dekat dan pacar Dewi mabuk-mabukan akibat konsumsi alkohol.
Dan bocah itu mengaku kepada polisi bahwa dia dianiaya oleh ibunya beberapa kali.
Ia juga mengaku EB dipukul beberapa kali di bagian kaki dan badan.
Ibu dua balita dan pasangannya diperiksa penyidik
Dewi sendiri beralasan, dari Senin malam hingga Selasa pagi, dia membayar tunggakan ponselnya di pasar Oebobo.
Kedua bocah itu kemudian dibawa Brigadir Marlon Tanamal ke Polres Kupang Kota sekitar pukul 04.00 WITA.
Sedangkan Dewi baru datang ke Polres Kupang Kota sekitar pukul 07.00 WITA.
Polisi juga membuat laporan polisi tentang penganiayaan anak dan ditangani oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bareskrim Polres Kota Kupang.
Dewi dan pasangannya EB juga diperiksa penyidik di Mapolres Kupang Kota.
Ya allah kasian amat kalau deket di sukabumi aku urus aku jaga biar ada temen anak ku yg semata wayang apalagih sodaraku gk puya anak dia pengen sekali anak aku bentak anak karna anak salah udah meyesal udah munta maap ke anak apalagih memukul ya allah gk tega kasih ajja ke aku
BalasHapus