Innalillahi, Detik-detik Tenggelamnya Kapal KM Ladang Pertiwi, Ada Penumpang Yang Belum Sempat Keluar Kapal
Total penumpang Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 2 yang selamat hingga saat ini sebanyak 21 orang. Salah satu korban selamat, Hidayatullah, menceritakan saat-saat tenggelamnya kapal yang mengangkut 42 orang itu.
Dikatakannya, sebelum tenggelam, kapal yang ditumpanginya tiba-tiba mati. Kapal kemudian bergoyang karena tidak bisa bergerak.
Tak lama kemudian, kapal miring karena diterjang ombak dua kali. Menurutnya, gelombang kedua yang akhirnya membuat kapal tenggelam.
"Mesin mati karena kehabisan solar. Setelah itu, dua gelombang menghantam kapal. Gelombang kedua membuat kapal tenggelam," kata Hidayatullah kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Saat kapal mulai tenggelam, semua penumpang spontan berusaha menyelamatkan diri mencari barang yang bisa mengapung untuk dipegang. Namun, dia tidak tahu pasti apa yang terjadi dengan penumpang lainnya.
Menurutnya, masih banyak penumpang yang belum sempat turun dari kapal untuk menyelamatkan diri.
“Penumpang lain tidak tahu nasibnya. Tapi saat kapal mulai tenggelam, masih banyak penumpang yang belum sempat turun dari kapal, terutama yang sudah lanjut usia,” jelasnya.
Untungnya, dia dan salah satu penumpang menemukan lima lembar kayu lapis yang ditumpuk satu sama lain.
"Saya naik ke sana bersama satu penumpang lainnya. Di sana kami selamat dan alhamdulillah bisa terapung," ujarnya.
Tak lama kemudian, dia mengaku bertemu lima penumpang lain dan membentuk kelompok kecil. Rombongan ini kemudian diselamatkan oleh kapal tunda TB Sabang 25 pada Jumat (26/5/2022) dini hari.
Sebelumnya diberitakan, KM Ladang Pertiwi yang bertolak dari Pelabuhan Paotere, Makassar, tenggelam di Selat Makassar, Kamis (25/5/2022). KM Ladang Pertiwi diketahui membawa 42 penumpang dengan tujuan, Pulau Pamantauang, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Beberapa penumpang dinyatakan hilang dan saat ini masih dalam pencarian tim SAR gabungan. KM Ladang Pertiwi 02 mengalami kecelakaan akibat kehabisan bahan bakar dan cuaca buruk di sekitar wilayah Sulawesi Selatan.
Posting Komentar
Posting Komentar